Sebagai seseorang yang merasa dirinya Kader Muhammadiyah, siapa yang tidak kenal buku ini ?
Mari kita kupas :)
Jangan Memaksakan dirimu Untuk membaca !!!
REVIEW
BUKU
“MEMAHAMI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH – HAEDAR NASHIR”
A. Pengantar
Ideologi
seperti kata plato adalah kebenaran sejati, yang di temukan melalui proses
panjang dan di yakini serta di laksanakan oleh pengikutnya sebagai pemikiran
yang benar. Begitu pula dengan ideologi Muhammadiyah yang harus di pahami serta
di laksanakan oleh kader muhammadiyah itu sendiri. Didalam ideologi
Muhammadiyah itu sendiri termaktub di dalam
pemikiran resmi serta pemikiran lainnya dalam Muhammadiyah seperti
Muqaddimah dengan Matan Keyakinan Cita cita hidup, serta khittah Muhammadiyah.
Pemikiran pemikiran ini laha yang harus di ketahui oleh kader Muhammadiayah
agar paham serta mengeti apa itu idelogi Muhammadiyah agar tidak terjadi penyusup
penyusupan pemikiran lain dalam tubuh Muhammadiyah.
Dalam
Buku ini Bapak Haedar menyebutkan kegelisan kegelisahan beliau tentang kondisi
kader kini yang kurang utuh dalam menjelaskan apa itu Muhammadiyah serta
ideologi yang di anut oleh Muhammadiyah. Menurutnya perlu ada nya pemahaman
yang utuh, lengkap serta menyeluruh untuk Muhammadiyah terkhusus mengenai ideologi
Muhammadiyah. Masih dalam buku ini Bapak Haedar akan berusaha mengupas
pemikiran tentang Muhammadiyah scara komprenhensifberdasarkan rujukan pemikiran
resmi yang mengandung ideologi Muhammadiyah.
Buku
Memahami Ideologi Muhammadiyah ini
terdiri terdiri dari sembilan BAB yang diawali dengan Perkembangan Ideologi
sampai termasuk Pemikiran Pemikran Resmi Muhammadiyah yang beliau tulis ulang
sebagai bahan rujukan dalam mengupas ideologi Muhammadiyah. Tidak ketinggalan
beliau mencoba untuk mengkristalisasi serta Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah
dan mencantum kan PERNYATAAN PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA di bagian
akhirnya. Semoga dengan adanya buku ini kader muhammadiyah semakin paham akan
ideologi Muhammadiyah
B. Pembahasan
BAB I.
PERKEMBANGAN IDEOLOGI
Muhammadiyah
menurut bapak haedar nashir berada dalam dinamika ideologi yang komplek mulai
tingkat nasional maupun internasional dan umat islam dengan segala macam
orientasi dan gerakannya di abad 21 ini harus bersaing dengan kekuatan ideologi
liberalisme, kapitalisme dan globalisme.
Secara
kuantitatif jumlah umat islam saat ini mencapai 1,57 miliar dengan tingkat
pertumbuhan 2,9 % , jumlah itu menyentuh prosentase 22 % dari pemeluk agama di
dunia. Peluang untuk menjadi agama dengan pemeluk terbesar di dunia masih
sangat mungkin terjadi dan ini akan memeberikan kemungkinan lain berupa beban
moral, intelektual dan sosial. Isu Islam versus barat mungkin akan beralih
menajadi Islam di barat.
Di
indonesia, pasca Reformasi perekembangan gerakan islam di indonesia mulai
menujukan keragaman yang sebagaian besar di kategorikan mewakili gerakan
neorevivalisme dan neofundamentalisme islam. Tak mau kalah, ideologi islam yang
mengusung liberal, moderat sampai radikal bermunculan di ikuti oleh gerakan
neotradisionalisme yang sampai batas tertntu dianggap melampaui gerakan modern.
Rivalitas inilah yang akan menjadi ujian bagi muhammadiyah sebagai gerakan
islam yang membawa misi reformis modernisme
yang berkemajuan.
Muhammadiyah
berkomitmen untuk terus berjuang menjalankan misi utama yaitu ”menegakan dan menjujungkan tinggi agama islam sehingga
terwujudnya masyrakat islam yang sebenar benarnya”. Hal ini harus di pahami
oleh segenap kader bahwa ideologi muhammadiyah merupakan fondasi gerakan islam
ini dan sistem paham serta strategi perjuangan dalam mewujudkan cita cita
gerakan.
a. Konteks
perkembangan
Dalam
muktamar Muhammadiyah ke 46 tahun 2010 yang di kenal sebagai Muktamar satu abad
merumuskan kondisi objektif Muhammadiyah.
1. Kekuatan
Muhammadiyah terletak pada pondasi islam yang berlandaskan Al qur’an dan al
sunnah, Reputasi Muhammadiyah sebagai salah satu Organisasi terbesar, Jaringan
Muhammadiyah yang sudah tersebar luas bahkan sampai ASEAN, dan perkembangan
Amal usaha yang sudah banyak hingga menjadi aset berharga bagi Muhammadiyah
2. Kelemahan
yang masih membayang bayangi Muhammadiyah antara lain, kurang memberikan
pengembangan pemikiran islam dan kebangsaan bagi indonesia, kualitas Amal usaha
yang belum optimal, terlau birokratis dan lamban dalam menghadapi persoalan
masyarakat, dan terkesan gerakan kaum atas atau perkotaan.
3. Peluang
Muhammadiyah yang mungkin bisa di manfaatkan adalah masyarakat semakin terbuka
dan demokratis, adanya otonomi daerah, melakukan kerja sama dengan lemabaga
internasional, kesempatan yang di berikan ASEAN charter dan adanya pergeseran
geo politik, ekonomi dan sosial budaya dari eropa dan amerika ke asia.
4. Tantangan
yang akan di hadapi Muhammadiyah ialah semakin besarnya arus sekulerisme dan
materialisme, tumbuhnya radikalisme dalam gerakan sosial politik dan agama,
cengkraman kapitalisme global yang semakin tajam, dan pergeseran geopolitik
tersebut tadi akan menjadi tantangan jika Muhammadiyah tidak kongkret dalam
menanggapinya.
b. Ideologi
Gerakan Islam Mutakhir
Belakangan banyak lahir gerakan gerakan islam yang bersifat ideologis dan paham tentang
keagamaan yang mulai menampakan keragamannya. Antara lain :
1. Neorevivalisme
Islam
Merupakan bentuk
revivalisme baru yang lebih keras bahkan radikal. Gerakan ini menginginkan
kembali ke zaman yang islam yang asli atau murni sehingga gerakan ini mengakar
pada salafiyah namun dengan corak lebih kaku dan keras dan pusparagam. Contoh :
ikhwanul muslimin, HTI, jama’ah tabligh
2. Neomodern
Islam
Bagi Neomodern Islam kaum muslim harus mengkaji dari barat secara objektif, gerakan
ini merupakan antitesis dari modern dan tradisionalisme yang melahirkan
perpaduan diantara keduannya dan menawarkan jalan reaktualisasi transformasi
islam yang lebih progesif terutama dalam pemikiran. Contoh : JIL
3. Neotradisionalisme
Islam
Gerakan
ini merupakan reaksi terhadap gerakan modernisme yang dianggap melakukan de
spiritualisasi. Seringkali gerakan ini di samakan dengan Post-
neotradisionalisme karena sama sama menusung pemikiran yang berusaha
mengdekontruksi warisan warisan budaya islam yang berstandart modernitas. Contoh
: NU bersama tokohnya abdurrahman wahid.
c. Penguatan
Ideologi
Dalam
salah satu keputuan Tanwir 2007 dinyatakan atau revitalisasi ideologi
Muhammadiyah di pandang penting karena kondisi internal dalam persyarikatan
mulai muncul masalah yang bersifat ideologis, antara lain
1. Melemahnya
pemahaman tentang muhammdiyah sehingga mudah tertarik dengan gerakan lain
2. Rendahnya
militasi dalam menggerakan persyarikatan
3. Menurunnya
ketaatan dan komitmen terhadap Muhammadiyah
4. Melemah
ukhuwah dan silahturahmi antar kader atau institusi dalam persyarikatan.
5. Menguatnya
tarikan politik dalam lingkungan persyarikatan.
6. Tidak
tergarapnya amal usaha Muhammadiyah secara optimal.
7. Mudah
masuk nya pemikiran luar ke dalam tubuh Muhammdiyah.
Karena Iktiharnya memahamkan ideologi
Muhammadiyah menjadi penting maka seluruh kader dan pimpinan di haruskan
menelaah serta mengkaji lebih dalam mengenai ideologi Muhammadiyah sehingga
mampu menguatkan komitmen, militansi, dan pemngkhidmatkan dalm berkiprah
mewujudkan tujuan dan cita cita muhammadiyah.
BAB II. IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah di kenal sebagai gerakan islam modern atau
reformis.belakangan di kenakjan istilah Islam berkemajuan. Selama ini dalam
memahami ideologi Muhammadiyah hanya sebatas menguraikan tentang Muqadimmah
Anggaran Dasar atau MKCH Muhammadiyah.
a. Konsep
dan Subtansi Ideologi
Kelahiran
Muhammadiyah melekat dengan Ideologi yakni ide ide dan cita cita tentang islam
yang melekat dalam pemikiran dan spirit gerakan dari kyai Haji Ahmad Dahlan
sebagai pendiri.Konsep ideologi dalam Muhammadiyah bersifat mendasar yaitu
menyangkut dan di istilah kan Keyakinan dan cita cita hidup, ideologi
Muhammadiyah ialah sistem keyakinan, cita cita dan perjuangan Muhammadiyah
sebagai gerakan islam dal mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya.Subtansi
ideologi dalam Muhammadiyah melekat dengan islam sebagai landasan dan pusat
orientasi gerakan dengan pandangan yang di pahami Muhammadiyah
b. Ideologi
Modernis – Reformis
Orientasi
reformis – modernis di tandai oleh wawasan keagamaan yang menyatakan bahwa
islam merupak nilai yang memberikan dasar bagi semua aspek kehidupan dan
karenanya harus di amalkan pada kehidupan sehari hari (jainuri, 2004).Ideologi
ini memandang Islam mengandung aspek aspek sekaligus subtansi, ada ranah yang
qath’iy tetapi sekaligus dhanniy, negara di anggap penting tetapi perhatian
utama lebih pada pembangunan masyarakat.
c. Ideologi
yang Berkemajuan
Mengandung
jiwa pembaharuan dan kemajuan sejalan dengan watak islam.watak dan ideologi
berkemajuan tampak sekali dalam kandungan subtansi pandangan keagamaan sebagai
mana temaktub dalam pernyataan pemikiran Muhammadiyah abad kedua tahun 2010.
Islam yang berkemajuan memancarkan pencerahan bagi kehidupan dan mlehirkan
pencerahan secar teologis merupakan refleksi dari nilai nilai transdensi,
liberasi, emansipasi dan humanisasi sebagaimana terkandung dalam alqur’an surat
ali imran 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran Muhammadiyah.
d. Kritalisasi
Muhammadiyah
Kesimpulan
dari pembahasan di atas :
-
Muhammadiyah sebagai ideologi, ideologi
Muhammadiyah ialah sistem paham yang mengandung keyakinan, cita cita dan
strategi gerakan untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar benarnya.
-
Ideologi Muhammadiyah ialah ideologi
islam yang menjadi kan islam sebagai pandangan hidup dan pondasi gerakan
-
Islam bagi Muhammadiyah merupakan
identitas gerakan.
-
Ideologi Muhammadiyah berkarakter
reformis – modernis dan islam berkamajuan.
-
Cita cita Muhammadiyah ialah mewujudkan
masyarakat islam yang sebenar benarnya.
-
Idelogi Muhammadiyah mengandung Khittah
perjuangan
-
Muhammadiyah berjuang dalm koridor
kehidupan bangsa dan negara Republik indonesia yang berfilsafat pancasila.
-
Muhammadiyah beregerak dengan sistem
organisasi
Dari pemikiran diatas jika di kristalkan
maka yang di maksud esensi, hakikat subtansi idelogi Muhammadiyah ialah sistem
paham yang menyeluruh mengandung keyakina, citi cita dan strategi perjuangan
dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya. Dan berkarakter
islam dalam segala segi kehidupan.
BAB III MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH
Pokok pokok pikiran Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah :
- Pokok Pikiran pertama : Hidup manusia harus berdasarkan tauhid meng esak an allah bertuhan beridabadah serta tunduk dan taat hanya kepada allah swt.
- Pokok pikiran kedua : hidup manusia itu bermasyarakat
- Pokok pikiran ketiga : Hanya hukum allah yang sebenar benarnya, satu satunya yang bisa di jadikan sendi dan landasan untuk membentuk pribadi muslim yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia dunai akhirat.
- Pokok pikiran keempat : berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya adalah wajib sebagai ibadah kepada allah berbuat ikhsan dan islah kepada manusia dan masyarakat
- Pokok pikiran ke lima : perjuangan menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya hanya akan terwujud bila kita mengikuti jejak perjuangan para nabi terutama perjuangan nabi besar Muhammad SAW
- Pokok pikiran ke enam : perjuangan mewujudkan pokok pokok pikiran tersebut hanya akan dapat terlaksana dengan sebaik baik nya dan berhasil bila di kerjakan dengan cara berorganisasi. Oragnisasi adalah satu satu nya alat atau cara perjuangan yang sebaik baiknya.
- Pokok pikiran ketujuh : pokok pokok pikiran seperti yang di uraikan dan di terangkan diatas adalah yang dapat mewujudkan keyakinan dan cita cita hidupnya terutama untuk mecapai tujuan yang menjadi cita cita nya, ialah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin yang di ridhai oleh allah yaitu masyarakat islam yang sebenranya benarnya.
BAB
IV MATAN KEYAKINAN DAN CITA CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
Sistematika
rumusan MKCH yang terdiri dari lima angka tersebut dapat di bagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok
kesatu : mengandung pokok pokok persoalan yang bersifat ideologis ialah angka 1
dan 2 yang berbunyi :
1. Muhammadiyah adalah gerakan islam
dan dakwah amar makruf nahi mungkar beraqidah islam dan bersumber al qur’an dan
assunah bercita cita dan bekerja untuk terwujdunya masyarakat islam yang
sebenar benarnya, untuk menjalankan misi dan fungsi manusia sebagai hamba dan
khalifah di bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa
islam adalah agama allah yang di wahyu kan kepada rasul nya sejak nabi adam,
nuh, ibrahim , musa, isa dan seterusnya
sampai kepada nabi penutup Muhammad s.a.w. sebagai hidayah dan rahmat allah kepada
umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan
spirituil, duniami dan ukhrawi.
Kelompok
kedua : mengandung persoalan mengenai paham agama menurut muhammadiyah, ialah
angka 3 dan 4 yang berbunyi :
3. Muhammadiyah mengamalkan islam
berdasarkan ai qur’an dan as sunnah rasul
4. Muhammadiyah bekerja untuk
terlaksanannya ajaran ajaran islam yang meliputi bidang bidang : aqidah ,
akhlaq, ibadah dan muamalah duniawiyat
Kelompok
ketiga : mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi muhammadiyah dalam
masyarkat Negara Republik Indonesia, ialah angka 5 yang berbunyi :
5. Muhammadiyah mengajak segenap
lapisan bangsa indonesia yang telah mendapat karunia dari allah swt verupa
tanah air yang mempunyai sumber sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara
Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan undang undang Dasar 1945, untuk
berusaha bersama sama menjadikan suatu negara yang adil makmur dan di ridhoi
alla swt : “BALDATUN THAYYIBATUN RABBUN GHAFUR”
BAB
V KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Sifat
sifat Muhammadiyah :
1. Beramal
dan berjuang demi kedamaian dan kesejahteraan
2. Meperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah
3. Lapang
dada luas pemandangan dengan memandang teguh agama islam
4. Bersifat
keagamaan dan kemasyarakatan
5. Menindah
kan segala peraturan, undang undang hukum serta dasar dan falsafah negara yang
syah
6. Amar
makruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik
7. Aktif
dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan
ajaran islam
8. Kerjasama
dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu
pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain untuk memlihara dan membangun neagara untuk
mencapai masyarakat yanga adil dan makmur yang di ridhoi allah swt.
10. Bersifat
adil serta korektif kedalam dan ke luar dengan bijaksana.
BAB
VI KHITTAH PERJUANGAN
Khittah perjuangan mengandung garis
strategi perjuangan merupakan aspek atau
unsur dari ideologi muhammadiyah. Ideologi muhammadiyah yang tak lain adalah
ideologi islam reformis - modernis atau ideologi yang berkemajuan. Muhammadiyah
secara ideologis lebih meilih perjuangn dakwah non politik yang menekankan pada
pembinaan masyrakat untuk terwujudnya masyarakat islam serta tidak pada
perjuangan merebutkan kekuasaan sebagaimana partai politik dan bukan berarti
muhammadiyah berpaham sekuler, muhammadiyah memahami politik merupakan salah
satu aspek muamalah duniawiyat yang harus di jiwai, di bingkai dan di arahkan
oleh nilai ajaran islam.
Garis perjuangan dakwah non politik
praktis tersebut secara konsisten di pegang oleh muhammadiyah sejak
kelahirannya hingga di rumuskannya khittah palembang 1956, ponorogo 1969, ujung
pandang 1971, surabaya 1978, dan denpasar 2002.
BAB VII KRISTALISASI
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Dalam keputusan tanwir tentang
kristalisasi ideologi dan khittah Muhammadiyah tersebut dinyatakan pokok pokok
pikiran yang bersifat subtansi dari ideologi Muhmmadiyah. Termasuk didalamnya
mengapa kader harus paham akan ideologi Muhammadiyah dan pandangan muhammadiyah
terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.diharapkan kader
Muhammadiyah setelah memahami ideologi Muhammadiyah bisa membedakan dengan
ideologi lain sekaligus dapat mengaktualkan diridan memasyarakatkannya baik di
dalam maupun ke luar.
BAB
VIII REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah memandang bahwa ideologi
harus di pahami oleh seluruh lingkungan Muhammadiyah yang terwujud dalam segala
sikap dan tindakan kehidupan sehari hari sehingga mencapai tujuannya. Sehingga
pada Tanwir 2007 di Yogyakarta di rumuskan dan di putuskan Revitalisasi
Ideologi.
Revitalisasi artinya penguatan kembali,
merupakan strategi kebijakan yang di maksudkan guna melakukan perubahan
mendasar agar organisasi semakin kuat dan kokoh. Revitalisasi ini di lakukan secara bertahap
dan tersistem melalui proses penataan, pembinaan, peningkatan dan pengembangan.
Dalam keputusan Tanwir 2007 menghasil
dua keputusan yang pertama, kebijakan berupa langkah langkah organisatoris
dalam titel Revitalisasi ideologi dan yang kedua, Revitalisasi ideologi sebagai
Konsolidasi keyakinan dan cita cita hidup muhammadiyah.
BAB IX PERNYATAAN PIKIRAN MUHAMMADIYAH
ABAD KEDUA
Pada Muktamar ke 46 atau yang terkanal
dengan Muktamar satu abad dihasilkan keputusan yakni Pernyataan Pikiran
Muhammadiyah Abad Kedua. Hasil tersebut dapat di masukan kedalam Pikiran
ideologi Muhammadiyah karena mengandung pernyataan pernyataan pikiran mendasar
atau fundamental yang harus menajdi bingkai dan acuan pemikiran Muhammadiyah
memasuki abad kedua.
Hal mendasar yang terkandung dalam
pernyataan pikiran abad kedua antara lain tentang refleksi perjuangan
Muhammadiyah selama satu abad yang lalu, pandangan keislaman, wawasan
kebangsaan dan kemanusian serta agenda Gerakan Muhammadiyah. Hal tersebut di
rumuskan dalam pandangan keislaman Muhammadiyah yaitu islam yang
berkemajuan.Tentang wawasan kebangsaan terkandung isi penegasan pandangan
kebangsaan Muhammadiyah terhadap NKRI,
UUD 45 dan juga Pancasila, serta konsisten mengintregasikan keislaman dengan
keindonesiaan. dan kemanusiaan. dan tentang wawasan kemanusiaan Muhamamdiyah
menegaskan tentang Kosmopolitanisme islam. Sementara tentang agenda abad kedua
Muhammadiyah menegaskan tekad dan usaha untuk terus menerus menjadikan gerakannya
pencerahan yang mengandung miisi membebaskan, memberdayakan dan memajukan
kehidupan .
BAB X PENUTUP
Ideologi Muhamadiyah adalah sistem paham
yang mengandung keyakinan, cit cita dan strategi perjuangan untuk terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar benaranya. Ideologi Muhammadiyah adala islam yang
berwatak kemajuan yang di sebut reformis modernis yang bersifat tengahan atau
moderat.
Ideologi Muhammadiyah lebih memilih
perjuangan dakwah pembinaan masyarakat daripada melalui jalur politik praktis
yang berorentasi pada politikk kekuasaan.dalam konteks gerakan sosial,
Muhammadiyah memilih ideologi amal saleh, yang menempatkan islam bukan sekedar
ajaran normatif dan teoritik. Sehingga ideologi dalam gerakan sosial keutmatan
dan kemasyarakat ialah ideologi islam pembebasan.
Ideologi Muhammadiyah secara subtansi
dan kesejarahan melekat pada spirit dan paham kyai haji Ahmad Dahlan tentang
islam yang diaktualisasikan dengan kelahiran Muhammadiyah. Ideologi
Muhammadiyah bercorak reformis modernis dan berbasis islam yang berkemajuan.
Ideologi Muhammadiyah tidak hanya
dipahami komitmen lisan atau tulisan tetapi harus di sosialisasikan agar proses
ideologisasi Muhammadiyah akan berhasil manakala di gerakan oleh para pelakunya
benar benar memahami , meyakini, dan berkomitmen kuat dalam menggenggam
prinsip, sistem dan usaha yang dilakukannya dengan pengkhidmatan yang tinggi.
“
dan tiadalah kami mengutus kamu , melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh
alam”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar