Kamis, 03 Desember 2015

Memahami Ideologi Muhammadiyah

Sebagai seseorang yang merasa dirinya Kader Muhammadiyah, siapa yang tidak kenal buku ini ?
Mari kita kupas :)


Jangan Memaksakan dirimu Untuk membaca !!!



REVIEW BUKU 
“MEMAHAMI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH – HAEDAR NASHIR”

           
A.    Pengantar
Ideologi seperti kata plato adalah kebenaran sejati, yang di temukan melalui proses panjang dan di yakini serta di laksanakan oleh pengikutnya sebagai pemikiran yang benar. Begitu pula dengan ideologi Muhammadiyah yang harus di pahami serta di laksanakan oleh kader muhammadiyah itu sendiri. Didalam ideologi Muhammadiyah itu sendiri termaktub di dalam  pemikiran resmi serta pemikiran lainnya dalam Muhammadiyah seperti Muqaddimah dengan Matan Keyakinan Cita cita hidup, serta khittah Muhammadiyah. Pemikiran pemikiran ini laha yang harus di ketahui oleh kader Muhammadiayah agar paham serta mengeti apa itu idelogi Muhammadiyah agar tidak terjadi penyusup penyusupan pemikiran lain dalam tubuh Muhammadiyah.
Dalam Buku ini Bapak Haedar menyebutkan kegelisan kegelisahan beliau tentang kondisi kader kini yang kurang utuh dalam menjelaskan apa itu Muhammadiyah serta ideologi yang di anut oleh Muhammadiyah. Menurutnya perlu ada nya pemahaman yang utuh, lengkap serta menyeluruh untuk Muhammadiyah terkhusus mengenai ideologi Muhammadiyah. Masih dalam buku ini Bapak Haedar akan berusaha mengupas pemikiran tentang Muhammadiyah scara komprenhensifberdasarkan rujukan pemikiran resmi yang mengandung ideologi Muhammadiyah.
Buku Memahami Ideologi Muhammadiyah ini terdiri terdiri dari sembilan BAB yang diawali dengan Perkembangan Ideologi sampai termasuk Pemikiran Pemikran Resmi Muhammadiyah yang beliau tulis ulang sebagai bahan rujukan dalam mengupas ideologi Muhammadiyah. Tidak ketinggalan beliau mencoba untuk mengkristalisasi serta Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah dan mencantum kan PERNYATAAN PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA di bagian akhirnya. Semoga dengan adanya buku ini kader muhammadiyah semakin paham akan ideologi Muhammadiyah

B.     Pembahasan

BAB I.  PERKEMBANGAN IDEOLOGI
Muhammadiyah menurut bapak haedar nashir berada dalam dinamika ideologi yang komplek mulai tingkat nasional maupun internasional dan umat islam dengan segala macam orientasi dan gerakannya di abad 21 ini harus bersaing dengan kekuatan ideologi liberalisme, kapitalisme dan globalisme.
Secara kuantitatif jumlah umat islam saat ini mencapai 1,57 miliar dengan tingkat pertumbuhan 2,9 % , jumlah itu menyentuh prosentase 22 % dari pemeluk agama di dunia. Peluang untuk menjadi agama dengan pemeluk terbesar di dunia masih sangat mungkin terjadi dan ini akan memeberikan kemungkinan lain berupa beban moral, intelektual dan sosial. Isu Islam versus barat mungkin akan beralih menajadi Islam di barat.
Di indonesia, pasca Reformasi perekembangan gerakan islam di indonesia mulai menujukan keragaman yang sebagaian besar di kategorikan mewakili gerakan neorevivalisme dan neofundamentalisme islam. Tak mau kalah, ideologi islam yang mengusung liberal, moderat sampai radikal bermunculan di ikuti oleh gerakan neotradisionalisme yang sampai batas tertntu dianggap melampaui gerakan modern. Rivalitas inilah yang akan menjadi ujian bagi muhammadiyah sebagai gerakan islam yang membawa misi reformis modernisme  yang berkemajuan.
Muhammadiyah  berkomitmen untuk terus berjuang menjalankan misi utama yaitu ”menegakan dan menjujungkan tinggi agama islam sehingga terwujudnya masyrakat islam yang sebenar benarnya”. Hal ini harus di pahami oleh segenap kader bahwa ideologi muhammadiyah merupakan fondasi gerakan islam ini dan sistem paham serta strategi perjuangan dalam mewujudkan cita cita gerakan.
a.       Konteks perkembangan
Dalam muktamar Muhammadiyah ke 46 tahun 2010 yang di kenal sebagai Muktamar satu abad merumuskan kondisi objektif Muhammadiyah.
1.      Kekuatan Muhammadiyah terletak pada pondasi islam yang berlandaskan Al qur’an dan al sunnah, Reputasi Muhammadiyah sebagai salah satu Organisasi terbesar, Jaringan Muhammadiyah yang sudah tersebar luas bahkan sampai ASEAN, dan perkembangan Amal usaha yang sudah banyak hingga menjadi aset berharga bagi Muhammadiyah
2.      Kelemahan yang masih membayang bayangi Muhammadiyah antara lain, kurang memberikan pengembangan pemikiran islam dan kebangsaan bagi indonesia, kualitas Amal usaha yang belum optimal, terlau birokratis dan lamban dalam menghadapi persoalan masyarakat, dan terkesan gerakan kaum atas atau perkotaan.
3.      Peluang Muhammadiyah yang mungkin bisa di manfaatkan adalah masyarakat semakin terbuka dan demokratis, adanya otonomi daerah, melakukan kerja sama dengan lemabaga internasional, kesempatan yang di berikan ASEAN charter dan adanya pergeseran geo politik, ekonomi dan sosial budaya dari eropa dan amerika ke asia.
4.      Tantangan yang akan di hadapi Muhammadiyah ialah semakin besarnya arus sekulerisme dan materialisme, tumbuhnya radikalisme dalam gerakan sosial politik dan agama, cengkraman kapitalisme global yang semakin tajam, dan pergeseran geopolitik tersebut tadi akan menjadi tantangan jika Muhammadiyah tidak kongkret dalam menanggapinya.
b.      Ideologi Gerakan Islam Mutakhir
Belakangan banyak lahir gerakan gerakan islam yang bersifat ideologis dan paham tentang keagamaan yang mulai menampakan keragamannya. Antara lain :
1.      Neorevivalisme Islam
Merupakan bentuk revivalisme baru yang lebih keras bahkan radikal. Gerakan ini menginginkan kembali ke zaman yang islam yang asli atau murni sehingga gerakan ini mengakar pada salafiyah namun dengan corak lebih kaku dan keras dan pusparagam. Contoh : ikhwanul muslimin, HTI, jama’ah tabligh
2.      Neomodern Islam
Bagi Neomodern Islam kaum muslim harus mengkaji dari barat secara objektif, gerakan ini merupakan antitesis dari modern dan tradisionalisme yang melahirkan perpaduan diantara keduannya dan menawarkan jalan reaktualisasi transformasi islam yang lebih progesif terutama dalam pemikiran. Contoh : JIL
3.      Neotradisionalisme Islam
Gerakan ini merupakan reaksi terhadap gerakan modernisme yang dianggap melakukan de spiritualisasi. Seringkali gerakan ini di samakan dengan Post- neotradisionalisme karena sama sama menusung pemikiran yang berusaha mengdekontruksi warisan warisan budaya islam yang berstandart modernitas. Contoh : NU bersama tokohnya abdurrahman wahid.
c.       Penguatan Ideologi
Dalam salah satu keputuan Tanwir 2007 dinyatakan atau revitalisasi ideologi Muhammadiyah di pandang penting karena kondisi internal dalam persyarikatan mulai muncul masalah yang bersifat ideologis, antara lain
1.      Melemahnya pemahaman tentang muhammdiyah sehingga mudah tertarik dengan gerakan lain
2.      Rendahnya militasi dalam menggerakan persyarikatan
3.      Menurunnya ketaatan dan komitmen terhadap Muhammadiyah
4.      Melemah ukhuwah dan silahturahmi antar kader atau institusi dalam persyarikatan.
5.      Menguatnya tarikan politik dalam lingkungan persyarikatan.
6.      Tidak tergarapnya amal usaha Muhammadiyah secara optimal.
7.      Mudah masuk nya pemikiran luar ke dalam tubuh Muhammdiyah.
Karena Iktiharnya memahamkan ideologi Muhammadiyah menjadi penting maka seluruh kader dan pimpinan di haruskan menelaah serta mengkaji lebih dalam mengenai ideologi Muhammadiyah sehingga mampu menguatkan komitmen, militansi, dan pemngkhidmatkan dalm berkiprah mewujudkan tujuan dan cita cita muhammadiyah.

BAB II. IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah  di kenal sebagai gerakan islam modern atau reformis.belakangan di kenakjan istilah Islam berkemajuan. Selama ini dalam memahami ideologi Muhammadiyah hanya sebatas menguraikan tentang Muqadimmah Anggaran Dasar atau MKCH Muhammadiyah.
a.       Konsep dan Subtansi Ideologi
Kelahiran Muhammadiyah melekat dengan Ideologi yakni ide ide dan cita cita tentang islam yang melekat dalam pemikiran dan spirit gerakan dari kyai Haji Ahmad Dahlan sebagai pendiri.Konsep ideologi dalam Muhammadiyah bersifat mendasar yaitu menyangkut dan di istilah kan Keyakinan dan cita cita hidup, ideologi Muhammadiyah ialah sistem keyakinan, cita cita dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan islam dal mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya.Subtansi ideologi dalam Muhammadiyah melekat dengan islam sebagai landasan dan pusat orientasi gerakan dengan pandangan yang di pahami Muhammadiyah
b.      Ideologi Modernis – Reformis
Orientasi reformis – modernis di tandai oleh wawasan keagamaan yang menyatakan bahwa islam merupak nilai yang memberikan dasar bagi semua aspek kehidupan dan karenanya harus di amalkan pada kehidupan sehari hari (jainuri, 2004).Ideologi ini memandang Islam mengandung aspek aspek sekaligus subtansi, ada ranah yang qath’iy tetapi sekaligus dhanniy, negara di anggap penting tetapi perhatian utama lebih pada pembangunan masyarakat.
c.       Ideologi yang Berkemajuan
Mengandung jiwa pembaharuan dan kemajuan sejalan dengan watak islam.watak dan ideologi berkemajuan tampak sekali dalam kandungan subtansi pandangan keagamaan sebagai mana temaktub dalam pernyataan pemikiran Muhammadiyah abad kedua tahun 2010. Islam yang berkemajuan memancarkan pencerahan bagi kehidupan dan mlehirkan pencerahan secar teologis merupakan refleksi dari nilai nilai transdensi, liberasi, emansipasi dan humanisasi sebagaimana terkandung dalam alqur’an surat ali imran 104 dan 110 yang menjadi inspirasi kelahiran Muhammadiyah.
d.      Kritalisasi Muhammadiyah
Kesimpulan dari pembahasan di atas :
-          Muhammadiyah sebagai ideologi, ideologi Muhammadiyah ialah sistem paham yang mengandung keyakinan, cita cita dan strategi gerakan untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar benarnya.
-          Ideologi Muhammadiyah ialah ideologi islam yang menjadi kan islam sebagai pandangan hidup dan pondasi gerakan
-          Islam bagi Muhammadiyah merupakan identitas gerakan.
-          Ideologi Muhammadiyah berkarakter reformis – modernis dan islam berkamajuan.
-          Cita cita Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya.
-          Idelogi Muhammadiyah mengandung Khittah perjuangan
-          Muhammadiyah berjuang dalm koridor kehidupan bangsa dan negara Republik indonesia yang berfilsafat pancasila.
-          Muhammadiyah beregerak dengan sistem organisasi
Dari pemikiran diatas jika di kristalkan maka yang di maksud esensi, hakikat subtansi idelogi Muhammadiyah ialah sistem paham yang menyeluruh mengandung keyakina, citi cita dan strategi perjuangan dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya. Dan berkarakter islam dalam segala segi kehidupan.

BAB III MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH
Pokok pokok pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah :
  • Pokok Pikiran pertama : Hidup manusia harus berdasarkan tauhid meng esak an allah  bertuhan beridabadah serta tunduk dan taat hanya kepada allah swt.
  • Pokok pikiran kedua : hidup manusia itu bermasyarakat
  • Pokok pikiran ketiga : Hanya hukum allah yang sebenar benarnya, satu satunya yang bisa di jadikan sendi dan landasan untuk membentuk pribadi muslim yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia dunai akhirat.
  • Pokok pikiran keempat : berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya adalah wajib sebagai ibadah kepada allah berbuat ikhsan dan islah kepada manusia dan masyarakat
  • Pokok pikiran ke lima : perjuangan menegakan dan menjunjung tinggi agama islam dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar benarnya hanya akan terwujud bila kita mengikuti jejak perjuangan para nabi terutama perjuangan nabi besar Muhammad SAW
  • Pokok pikiran ke enam : perjuangan mewujudkan pokok pokok pikiran tersebut hanya akan dapat terlaksana dengan sebaik baik nya dan berhasil bila di kerjakan dengan cara berorganisasi. Oragnisasi adalah satu satu nya alat atau cara perjuangan yang sebaik baiknya.
  • Pokok pikiran ketujuh : pokok pokok pikiran seperti yang di uraikan dan di terangkan diatas adalah yang dapat mewujudkan keyakinan dan cita cita hidupnya terutama untuk mecapai tujuan yang menjadi cita cita nya, ialah terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur lahir dan batin yang di ridhai oleh allah yaitu masyarakat islam yang sebenranya benarnya.

BAB IV MATAN KEYAKINAN DAN CITA CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
Sistematika rumusan MKCH yang terdiri dari lima angka tersebut dapat di bagi menjadi 3  kelompok.
Kelompok kesatu : mengandung pokok pokok persoalan yang bersifat ideologis ialah angka 1 dan 2 yang berbunyi :
1.      Muhammadiyah adalah gerakan islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar beraqidah islam dan bersumber al qur’an dan assunah bercita cita dan bekerja untuk terwujdunya masyarakat islam yang sebenar benarnya, untuk menjalankan misi dan fungsi manusia sebagai hamba dan khalifah di bumi.
2.      Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama allah yang di wahyu kan kepada rasul nya sejak nabi adam, nuh,  ibrahim , musa, isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad s.a.w. sebagai hidayah dan rahmat allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniami dan ukhrawi.
Kelompok kedua : mengandung persoalan mengenai paham agama menurut muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi :
3.      Muhammadiyah mengamalkan islam berdasarkan ai qur’an dan as sunnah rasul
4.      Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanannya ajaran ajaran islam yang meliputi bidang bidang : aqidah , akhlaq, ibadah dan muamalah duniawiyat
Kelompok ketiga : mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi muhammadiyah dalam masyarkat Negara Republik Indonesia, ialah angka 5 yang berbunyi :
5.      Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa indonesia yang telah mendapat karunia dari allah swt verupa tanah air yang mempunyai sumber sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan undang undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama sama menjadikan suatu negara yang adil makmur dan di ridhoi alla swt : “BALDATUN THAYYIBATUN RABBUN GHAFUR”

BAB V KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Sifat sifat Muhammadiyah :
1.      Beramal dan berjuang demi kedamaian dan kesejahteraan
2.      Meperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah
3.      Lapang dada luas pemandangan dengan memandang teguh agama islam
4.      Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5.      Menindah kan segala peraturan, undang undang hukum serta dasar dan falsafah negara yang syah
6.      Amar makruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik
7.      Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran islam
8.      Kerjasama dengan golongan islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama islam serta membela kepentingannya.
9.      Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain  untuk memlihara dan membangun neagara untuk mencapai masyarakat yanga adil dan makmur yang di ridhoi allah swt.
10.  Bersifat adil serta korektif kedalam dan ke luar dengan bijaksana.

BAB VI KHITTAH PERJUANGAN
Khittah perjuangan mengandung garis strategi  perjuangan merupakan aspek atau unsur dari ideologi muhammadiyah. Ideologi muhammadiyah yang tak lain adalah ideologi islam reformis - modernis atau ideologi yang berkemajuan. Muhammadiyah secara ideologis lebih meilih perjuangn dakwah non politik yang menekankan pada pembinaan masyrakat untuk terwujudnya masyarakat islam serta tidak pada perjuangan merebutkan kekuasaan sebagaimana partai politik dan bukan berarti muhammadiyah berpaham sekuler, muhammadiyah memahami politik merupakan salah satu aspek muamalah duniawiyat yang harus di jiwai, di bingkai dan di arahkan oleh nilai ajaran islam.
Garis perjuangan dakwah non politik praktis tersebut secara konsisten di pegang oleh muhammadiyah sejak kelahirannya hingga di rumuskannya khittah palembang 1956, ponorogo 1969, ujung pandang 1971, surabaya 1978, dan denpasar 2002.
                        
                        BAB VII KRISTALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
         Dalam keputusan tanwir tentang kristalisasi ideologi dan khittah Muhammadiyah tersebut dinyatakan pokok pokok pikiran yang bersifat subtansi dari ideologi Muhmmadiyah. Termasuk didalamnya mengapa kader harus paham akan ideologi Muhammadiyah dan pandangan muhammadiyah terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.diharapkan kader Muhammadiyah setelah memahami ideologi Muhammadiyah bisa membedakan dengan ideologi lain sekaligus dapat mengaktualkan diridan memasyarakatkannya baik di dalam maupun ke luar.

BAB VIII REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah memandang bahwa ideologi harus di pahami oleh seluruh lingkungan Muhammadiyah yang terwujud dalam segala sikap dan tindakan kehidupan sehari hari sehingga mencapai tujuannya. Sehingga pada Tanwir 2007 di Yogyakarta di rumuskan dan di putuskan Revitalisasi Ideologi.
Revitalisasi artinya penguatan kembali, merupakan strategi kebijakan yang di maksudkan guna melakukan perubahan mendasar agar organisasi semakin kuat dan kokoh.  Revitalisasi ini di lakukan secara bertahap dan tersistem melalui proses penataan, pembinaan, peningkatan dan pengembangan.
Dalam keputusan Tanwir 2007 menghasil dua keputusan yang pertama, kebijakan berupa langkah langkah organisatoris dalam titel Revitalisasi ideologi dan yang kedua, Revitalisasi ideologi sebagai Konsolidasi keyakinan dan cita cita hidup muhammadiyah.

BAB IX PERNYATAAN PIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA
Pada Muktamar ke 46 atau yang terkanal dengan Muktamar satu abad dihasilkan keputusan yakni Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua. Hasil tersebut dapat di masukan kedalam Pikiran ideologi Muhammadiyah karena mengandung pernyataan pernyataan pikiran mendasar atau fundamental yang harus menajdi bingkai dan acuan pemikiran Muhammadiyah memasuki abad kedua.
Hal mendasar yang terkandung dalam pernyataan pikiran abad kedua antara lain tentang refleksi perjuangan Muhammadiyah selama satu abad yang lalu, pandangan keislaman, wawasan kebangsaan dan kemanusian serta agenda Gerakan Muhammadiyah. Hal tersebut di rumuskan dalam pandangan keislaman Muhammadiyah yaitu islam yang berkemajuan.Tentang wawasan kebangsaan terkandung isi penegasan pandangan kebangsaan Muhammadiyah  terhadap NKRI, UUD 45 dan juga Pancasila, serta konsisten mengintregasikan keislaman dengan keindonesiaan. dan kemanusiaan. dan tentang wawasan kemanusiaan Muhamamdiyah menegaskan tentang Kosmopolitanisme islam. Sementara tentang agenda abad kedua Muhammadiyah menegaskan tekad dan usaha untuk terus menerus menjadikan gerakannya pencerahan yang mengandung miisi membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan .

BAB X PENUTUP
Ideologi Muhamadiyah adalah sistem paham yang mengandung keyakinan, cit cita dan strategi perjuangan untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar benaranya. Ideologi Muhammadiyah adala islam yang berwatak kemajuan yang di sebut reformis modernis yang bersifat tengahan atau moderat.
Ideologi Muhammadiyah lebih memilih perjuangan dakwah pembinaan masyarakat daripada melalui jalur politik praktis yang berorentasi pada politikk kekuasaan.dalam konteks gerakan sosial, Muhammadiyah memilih ideologi amal saleh, yang menempatkan islam bukan sekedar ajaran normatif dan teoritik. Sehingga ideologi dalam gerakan sosial keutmatan dan kemasyarakat ialah ideologi islam pembebasan.
Ideologi Muhammadiyah secara subtansi dan kesejarahan melekat pada spirit dan paham kyai haji Ahmad Dahlan tentang islam yang diaktualisasikan dengan kelahiran Muhammadiyah. Ideologi Muhammadiyah bercorak reformis modernis dan berbasis islam yang berkemajuan.
Ideologi Muhammadiyah tidak hanya dipahami komitmen lisan atau tulisan tetapi harus di sosialisasikan agar proses ideologisasi Muhammadiyah akan berhasil manakala di gerakan oleh para pelakunya benar benar memahami , meyakini, dan berkomitmen kuat dalam menggenggam prinsip, sistem dan usaha yang dilakukannya dengan pengkhidmatan yang tinggi.

“ dan tiadalah kami mengutus kamu , melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam”


Tidak ada komentar: