Jumat, 04 Desember 2015

Gerakan Mahasiswa Islam Abad 21




ISLAM BERKEMAJUAN
FALSAFAH GERAKAN MAHASISWA ISLAM ABAD 21
 

 “Ideologi yang Berkemajuan Mengandung jiwa pembaharuan dan kemajuan sejalan dengan watak islam. Islam yang berkemajuan memancarkan pencerahan bagi kehidupan dan melahirkan pencerahan secara teologis merupakan refleksi dari nilai nilai transendensi, liberasi, emansipasi dan humanisasi sebagaimana terkandung dalam alqur’an surat ali imran 104 dan 110”.

Islam sebagai agama bagi seluruh alam harus lah berpandangan jauh ke depan dan mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berdinamika mengikuti perkembangan berbagai ideologi dan ilmu pengetahuan manusia. Namun, Belakangan banyak lahir gerakan-gerakan islam yang bersifat ideologis dan paham tentang keagamaan yang mulai menampakan keragamannya. Antara lain :

a.       Neorevivalisme Islam
Merupakan bentuk revivalisme baru yang lebih keras bahkan radikal. Gerakan ini menginginkan kembali ke zaman yang islam yang asli atau murni sehingga gerakan ini mengakar pada salafiyah namun dengan corak lebih kaku dan keras dan pusparagam. Contoh : Ikhwanul Muslimin, HTI, Jama’ah Tabligh
b.      Neomodern Islam
Bagi neomodern Islam kaum muslim harus mengkaji dari barat secara objektif, gerakan ini merupakan antitesis dari modern dan tradisionalisme yang melahirkan perpaduan diantara keduannya dan menawarkan jalan reaktualisasi transformasi islam yang lebih progesif terutama dalam pemikiran. Contoh : JIL
c.       Neotradisionalisme Islam
Gerakan ini merupakan reaksi terhadap gerakan modernisme yang dianggap melakukan despiritualisasi. Seringkali gerakan ini disamakan dengan Post-Neotradisionalisme karena sama-sama mengusung pemikiran yang berusaha mengdekontruksi warisan warisan budaya islam yang berstandart modernitas.

Islam berkemajuan sangat identik dengan Muhammadiyah sesuai dengan pernyataan pemikiran Muhammadiyah abad kedua tahun 2010 yaitu Islam yang berkemajuan menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang menggelorakan misi anti perang, anti terorisme, anti kekerasan, anti penindasan, anti keterbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemunkaran yang menghancurkan kehidupan. Islam yang secara positif melahirkan keutamaan memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.

Ikatan sebagai organisasi kader di organisasi otonom Muhammadiyah tentu harus selaras ideologi dan gerakan Muhammadiyah. Gerakan Islam berkemajuan bukan hanya milik Muhammadiyah dan Ikatan saja namun bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin adanya perubahan sosial bangsa Indonesia secara umum dan umat islam khususnya karena Islam berkemajuan adalah gerakan pencerahan dan menjujung tinggi kemuliaan. Terutama gerakan Mahasiswa abad 21 juga harus mampu memahami, mengerti dan mengimpletasikan  Islam Berkemajuan.

Dalam sejarah pergerakannya, Gerakan Mahasiswa indonesia atau dimanapun di belahan Bumi tidak dapat terlepas dari konteks masyarakat dimana gerakan tersebut terjadi. Dia tidaklah A-historis dari tempat dimana dia muncul, tanpa sebab-akibat yang tidak jelas. Gerakan mahasiswa indonesia mempunyai cerita tersendiri di setiap masanya mereka menorehkan tinta tinta emas sejarah indonesia, hal ini terbagi dalam  tiga masa pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan Orde Baru.

Sebelum kemerdekaan gerakan mahasiswa atau pemuda memiliki cita cita kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Pasca Kemerdekaan terdapat Bahasa yang sama pada waktu itu yaitu Mempertahankan Dan Menyelesaikan Revolusi Nasional. Mahasiswa pada Zaman Orde Baru bergerak setelah Sejak pemimpin orde baru mencoba mengontrol masyarakat dan mencegah berkembangnya setiap bentuk organisasi independen, banyak aktivis kelas menengah menjadi sadar dan mulai mengkritik rezim Orde baru
Gerakan Mahasiswa Islam sendiri dimulai dengan berdirinya Himpunan Mahasiswa Indonesia oleh Lafrane pane dan lahir di tengah-tengah suasana revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan, yaitu pada 5 Februari 1947 di kota Yogyakarta. Lafran Pane dan kawan-kawan merasa prihatin dengan kondisi umat Islam saat itu yang terpecah-pecah dalam berbagai aliran keagamaan dan politik serta jurang kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah strategis untuk mengambil peranan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudian didirikanlah wadah perkumpulan mahasiswa Islam yang memiliki potensi besar bagi terbinanya insan akademik, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah yang kemudian kita kenal dengan Himpunan Mahasiswa Islam.
Tak lama kemudian, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya mendirikan sebuah organisasi sebagai wadah pergerakan angkatan mudanya dari kalangan mahasiswa yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pada perkembangannya di awal tahun 1970-an PMII secara struktural menyatakan diri sebagai organisasi independen, terlepas dari ormas apapun, termasuk dari sang induknya, NU. Pada masa pergerakan mahasiswa 1998, menjelang peristiwa jatuhnya Soeharto, PMII bersama kaum muda NU lainnya telah bergabung dengan elemen gerakan mahasiswa untuk mendukung digelarnya people’s power dalam menumbangkan rezim Soeharto. Sikap ini telah jauh mendahului sikap resmi kiai senior NU yang lebih konservatif yakni senantiasa menjaga kedekatan dengan pusat kekuasaan untuk membela kepentingan pesantren. Di jalur intelektual PMII banyak mengembangkan dan mengapresiasikan gagasan-gagasan baru, misalnya mengenai hak asasi manusia, gender, demokrasi dan lingkungan hidup.
Ketika situasi nasional mengarah pada demokrasi terpimpin yang penuh gejolak politik di tahun 1960-an dan perkembangan dunia kemahasiswaan yang terkotak-kotak dalam bingkai politik dengan meninggalkan arah pembinaan intelektual, beberapa tokoh angkatan muda Muhammadiyah seperti Muhammad Djazman Alkindi, Rosyad Soleh, Amin Rais dan kawan-kawan memelopori berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 1964.  Sebagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah sifat dan gerakan IMM sama dengan Muhammadiyah yakni sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar. Ide dasar gerakan IMM adalah Pertama Vision, yakni membangun tradisi intelektual dan wacana pemikiran melalui intelectual enlightement (pencerahan intelektual) dan intelectual enrichment (pengkayaan intelektual). Strategi pendekatan yang digunakan IMM ialah melalui pemaksimalan potensi kesadaran dan penyadaran individu yang memungkinkan terciptanya komunitas ilmiah.  Kedua Value, ialah usaha untuk mempertajam hati nurani melalui penanaman nilai-nilai moral agama sehingga terbangun pemikiran dan konseptual yang mendapatkan pembenaran dari Al-Qur’an. Ketiga Courage atau keberanian dalam melakukan aktualisasi program.
Lalu yang terakhir adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Islam (KAMMI) yang terbentuk dalam rangkaian acara FS LDK (Forum Sillaturahmi Lembaga Da’wah Kampus) Nasional X di Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 25 - 29 Maret 1998. Setidaknya ada dua alasan terbentuknya KAMMI, pertama sebagai ekspresi keprihatian mendalam dan tanggung jawab moral atas krisis dan penderitaan rakyat yang melanda Indonesia serta itikad baik untuk berperan aktif dalam proses perubahan. Kedua, untuk membangun kekuatan yang dapat berfungsi sebagai peace power untuk melakukan tekanan moral kepada pemerintah. Selanjutnya bersama elemen gerakan mahasiswa lainnya, KAMMI melakukan tekanan terhadap pemerintahan Orde Baru melalui gerakan massa. Dalam pandangan KAMMI, krisis yang terjadi saat itu adalah menjadi tanggung jawab pemimpin dan pemerintah Indonesia sebagai pengemban amanah rakyat. Karena itu untuk memulai proses perubahan tersebut mesti diawali dengan adanya pergantian kekuasaan. Rezim Orde Baru dengan segala macam kebobrokannya, harus diganti dengan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.  Setelah tidak kuat menahan desakan rakyat, akhirnya Soeharto dengan terpaksa meletakkan jabatannya. Namun bagi KAMMI, proses reformasi di Indonesia belumlah selesai, masih membutuhkan proses yang panjang. Lewat Muktamar Nasional KAMMI yang pertama, 1-4 Oktober 1998, KAMMI memutuskan diri berubah dari organ gerakan menjadi ormas mahasiswa Islam. Peran utamanya adalah untuk menjadi pelopor, pemercepat dan perekat gerakan pro-reformasi.
Setiap organisasi memiliki visi dan misi nya masing – masing, begitu juga dengan arah gerak dan garis perjuangan setiap organisasi. Namun yang perlu di sadari bersama adalah semua organisasi mahasiswa Islam mempunyai tujuan besar yang sama yaitu menegakkan Islam di bumi Allah SWT ini dengan setegak tegaknya. Maka hal utama yang harus di lakukan adalah menumbuh kembangkan Ukhuwah Islamiyah di antara semua organisasi tersebut. perlu adanya wadah bersama untuk bersatu adalah sebuah keniscyaan yang harus segera di wujudkan. Di dalam wadah tersebut bukan berarti meleburkan empat organisasi menjadi satu melainkan menjalin komunikasi yang baik agar tidak terciptanya sentimen antar organisasi dan jika memang perlu menciptakan pembagian peran yang jelas sebagai contoh Politik Islam di perankan oleh HMI, Pengembangan ilmu pengetahuan oleh IMM, penyadaran spiritual masyarakat oleh KAMMI dan PMII bagian lainnya.
Gerakan Mahasiswa Islam abad 21 mempunyai tantangan yaitu arus globalisasi yang begitu pesat. Islam di tuntut untuk sejalan dengan Ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman, Ummat Muslim terutama Mahasiswa harus mampu menjawab hal tersebut bahwa Islam bukan hanya sebuah doktrin melainkan sumber ilmu pengetahuan. Tongkat estafet sudah saatnya di pegang oleh Mahasiswa Muslim abad 21 mengingat di masa lampau Islam memiliki intelek Muslim pada diri Hasan al Banna, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan masih banyak lagi. Mari persiapkan diri memegang amanah tersebut dengan perkuat jalinan Ukhuwah Islamiyah dan perdalam ilmu hal tersebut. Karena di sadari atau tidak telah terjadi pemupukan stigma kepada penduduk bumi bahwa Islam identik dengan terorisme.
Mari bersatu !!!!

Tidak ada komentar: