ISLAM BERKEMAJUAN
FALSAFAH GERAKAN MAHASISWA ISLAM
ABAD 21
“Ideologi yang Berkemajuan Mengandung jiwa
pembaharuan dan kemajuan sejalan dengan watak islam. Islam yang berkemajuan
memancarkan pencerahan bagi kehidupan dan melahirkan pencerahan secara teologis
merupakan refleksi dari nilai nilai transendensi, liberasi, emansipasi dan
humanisasi sebagaimana terkandung dalam alqur’an surat ali imran 104 dan 110”.
Islam sebagai agama bagi seluruh alam
harus lah berpandangan jauh ke depan dan mampu menjawab tantangan zaman yang
selalu berdinamika mengikuti perkembangan berbagai ideologi dan ilmu
pengetahuan manusia. Namun, Belakangan banyak lahir gerakan-gerakan islam yang
bersifat ideologis dan paham tentang keagamaan yang mulai menampakan
keragamannya. Antara lain :
a. Neorevivalisme
Islam
Merupakan
bentuk revivalisme baru yang lebih keras bahkan radikal. Gerakan ini
menginginkan kembali ke zaman yang islam yang asli atau murni sehingga gerakan
ini mengakar pada salafiyah namun dengan corak lebih kaku dan keras dan
pusparagam. Contoh : Ikhwanul Muslimin, HTI, Jama’ah Tabligh
b. Neomodern
Islam
Bagi
neomodern Islam kaum muslim harus mengkaji dari barat secara objektif, gerakan
ini merupakan antitesis dari modern dan tradisionalisme yang melahirkan
perpaduan diantara keduannya dan menawarkan jalan reaktualisasi transformasi
islam yang lebih progesif terutama dalam pemikiran. Contoh : JIL
c. Neotradisionalisme
Islam
Gerakan
ini merupakan reaksi terhadap gerakan modernisme yang dianggap melakukan despiritualisasi.
Seringkali gerakan ini disamakan dengan Post-Neotradisionalisme karena sama-sama
mengusung pemikiran yang berusaha mengdekontruksi warisan warisan budaya islam
yang berstandart modernitas.
Islam
berkemajuan sangat identik dengan Muhammadiyah sesuai dengan pernyataan
pemikiran Muhammadiyah abad kedua tahun 2010 yaitu Islam yang berkemajuan menyemaikan benih-benih
kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan
keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung
tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi.
Islam yang menggelorakan misi anti perang, anti terorisme, anti kekerasan, anti
penindasan, anti keterbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan
di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan,
eksploitasi alam, serta berbagai kemunkaran yang menghancurkan kehidupan. Islam
yang secara positif melahirkan keutamaan memayungi kemajemukan suku bangsa,
ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi.
Ikatan sebagai organisasi kader di organisasi otonom Muhammadiyah tentu harus selaras
ideologi dan gerakan Muhammadiyah. Gerakan Islam berkemajuan bukan hanya milik
Muhammadiyah dan Ikatan saja namun bisa dilakukan oleh siapa saja yang ingin
adanya perubahan sosial bangsa Indonesia secara umum dan umat islam khususnya
karena Islam berkemajuan adalah gerakan pencerahan dan menjujung tinggi
kemuliaan. Terutama gerakan Mahasiswa abad 21 juga harus mampu memahami,
mengerti dan mengimpletasikan Islam Berkemajuan.
Dalam sejarah
pergerakannya, Gerakan Mahasiswa indonesia atau dimanapun di belahan Bumi tidak dapat
terlepas dari konteks masyarakat dimana gerakan tersebut terjadi. Dia tidaklah
A-historis dari tempat dimana dia muncul, tanpa sebab-akibat yang tidak jelas.
Gerakan mahasiswa indonesia mempunyai cerita tersendiri di setiap masanya
mereka menorehkan tinta tinta emas sejarah indonesia, hal ini terbagi
dalam tiga masa pra kemerdekaan, pasca
kemerdekaan dan Orde Baru.
Sebelum kemerdekaan gerakan mahasiswa atau pemuda memiliki
cita cita kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Pasca Kemerdekaan terdapat
Bahasa yang sama pada waktu itu yaitu Mempertahankan Dan Menyelesaikan Revolusi
Nasional. Mahasiswa pada Zaman Orde Baru bergerak setelah Sejak pemimpin orde baru
mencoba mengontrol masyarakat dan mencegah berkembangnya setiap bentuk
organisasi independen, banyak aktivis kelas menengah menjadi sadar dan mulai
mengkritik rezim Orde baru
Gerakan Mahasiswa Islam sendiri dimulai dengan
berdirinya Himpunan Mahasiswa Indonesia oleh Lafrane pane dan lahir di tengah-tengah suasana
revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan, yaitu pada 5 Februari 1947 di kota
Yogyakarta. Lafran Pane dan kawan-kawan merasa prihatin dengan kondisi umat
Islam saat itu yang terpecah-pecah dalam berbagai aliran keagamaan dan politik
serta jurang kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, dibutuhkan
langkah-langkah strategis untuk mengambil peranan dalam berbagai aspek
kehidupan. Kemudian didirikanlah wadah perkumpulan mahasiswa Islam yang
memiliki potensi besar bagi terbinanya insan akademik, pencipta, pengabdi yang
bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah yang kemudian kita kenal dengan Himpunan Mahasiswa Islam.
Tak lama kemudian, Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas
Islam terbesar di Indonesia pada tanggal 17 April 1960 di Surabaya mendirikan
sebuah organisasi sebagai wadah pergerakan angkatan mudanya dari kalangan
mahasiswa yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pada
perkembangannya di awal tahun 1970-an PMII secara struktural menyatakan diri
sebagai organisasi independen, terlepas dari ormas apapun, termasuk dari sang
induknya, NU. Pada masa pergerakan mahasiswa 1998, menjelang peristiwa jatuhnya
Soeharto, PMII bersama kaum muda NU lainnya telah bergabung dengan elemen
gerakan mahasiswa untuk mendukung digelarnya people’s power dalam menumbangkan
rezim Soeharto. Sikap ini telah jauh mendahului sikap resmi kiai senior NU yang
lebih konservatif yakni senantiasa menjaga kedekatan dengan pusat kekuasaan
untuk membela kepentingan pesantren. Di jalur intelektual PMII banyak
mengembangkan dan mengapresiasikan gagasan-gagasan baru, misalnya mengenai hak
asasi manusia, gender, demokrasi dan lingkungan hidup.
Ketika situasi nasional mengarah pada demokrasi
terpimpin yang penuh gejolak politik di tahun 1960-an dan perkembangan dunia
kemahasiswaan yang terkotak-kotak dalam bingkai politik dengan meninggalkan
arah pembinaan intelektual, beberapa tokoh angkatan muda Muhammadiyah seperti
Muhammad Djazman Alkindi, Rosyad Soleh, Amin Rais dan kawan-kawan memelopori
berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Yogyakarta pada tanggal 14
Maret 1964. Sebagai organisasi otonom
(ortom) Muhammadiyah sifat dan gerakan IMM sama dengan Muhammadiyah yakni
sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf
nahi mungkar. Ide dasar gerakan IMM adalah Pertama Vision, yakni membangun tradisi intelektual dan wacana pemikiran
melalui intelectual enlightement
(pencerahan intelektual) dan intelectual
enrichment (pengkayaan intelektual). Strategi pendekatan yang digunakan IMM
ialah melalui pemaksimalan potensi kesadaran dan penyadaran individu yang
memungkinkan terciptanya komunitas ilmiah. Kedua Value,
ialah usaha untuk mempertajam hati nurani melalui penanaman nilai-nilai moral
agama sehingga terbangun pemikiran dan konseptual yang mendapatkan pembenaran
dari Al-Qur’an. Ketiga Courage atau
keberanian dalam melakukan aktualisasi program.
Lalu yang terakhir adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Islam (KAMMI) yang terbentuk dalam rangkaian acara FS LDK (Forum Sillaturahmi
Lembaga Da’wah Kampus) Nasional X di Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 25
- 29 Maret 1998. Setidaknya ada dua alasan terbentuknya KAMMI, pertama sebagai
ekspresi keprihatian mendalam dan tanggung jawab moral atas krisis dan
penderitaan rakyat yang melanda Indonesia serta itikad baik untuk berperan
aktif dalam proses perubahan. Kedua, untuk membangun kekuatan yang dapat
berfungsi sebagai peace power untuk
melakukan tekanan moral kepada pemerintah. Selanjutnya bersama elemen gerakan
mahasiswa lainnya, KAMMI melakukan tekanan terhadap pemerintahan Orde Baru
melalui gerakan massa. Dalam pandangan KAMMI, krisis yang terjadi saat itu
adalah menjadi tanggung jawab pemimpin dan pemerintah Indonesia sebagai
pengemban amanah rakyat. Karena itu untuk memulai proses perubahan tersebut
mesti diawali dengan adanya pergantian kekuasaan. Rezim Orde Baru dengan segala
macam kebobrokannya, harus diganti dengan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa. Setelah tidak kuat menahan
desakan rakyat, akhirnya Soeharto dengan terpaksa meletakkan jabatannya. Namun
bagi KAMMI, proses reformasi di Indonesia belumlah selesai, masih membutuhkan
proses yang panjang. Lewat Muktamar Nasional KAMMI yang pertama, 1-4 Oktober
1998, KAMMI memutuskan diri berubah dari organ gerakan menjadi ormas mahasiswa
Islam. Peran utamanya adalah untuk menjadi pelopor, pemercepat dan perekat
gerakan pro-reformasi.
Setiap organisasi memiliki visi dan misi nya masing –
masing, begitu juga dengan arah gerak dan garis perjuangan setiap organisasi. Namun
yang perlu di sadari bersama adalah semua organisasi mahasiswa Islam mempunyai
tujuan besar yang sama yaitu menegakkan Islam di bumi Allah SWT ini dengan
setegak tegaknya. Maka hal utama yang harus di lakukan adalah menumbuh
kembangkan Ukhuwah Islamiyah di antara semua organisasi tersebut. perlu adanya wadah
bersama untuk bersatu adalah sebuah keniscyaan yang harus segera di wujudkan. Di
dalam wadah tersebut bukan berarti meleburkan empat organisasi menjadi satu
melainkan menjalin komunikasi yang baik agar tidak terciptanya sentimen antar
organisasi dan jika memang perlu menciptakan pembagian peran yang jelas sebagai
contoh Politik Islam di perankan oleh HMI, Pengembangan ilmu pengetahuan oleh
IMM, penyadaran spiritual masyarakat oleh KAMMI dan PMII bagian lainnya.
Gerakan Mahasiswa Islam abad 21 mempunyai tantangan
yaitu arus globalisasi yang begitu pesat. Islam di tuntut untuk sejalan dengan
Ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman, Ummat Muslim terutama Mahasiswa harus
mampu menjawab hal tersebut bahwa Islam bukan hanya sebuah doktrin melainkan
sumber ilmu pengetahuan. Tongkat estafet sudah saatnya di pegang oleh Mahasiswa
Muslim abad 21 mengingat di masa lampau Islam memiliki intelek Muslim pada diri
Hasan al Banna, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha dan masih banyak lagi. Mari persiapkan
diri memegang amanah tersebut dengan perkuat jalinan Ukhuwah Islamiyah dan perdalam
ilmu hal tersebut. Karena di sadari atau tidak telah terjadi pemupukan stigma
kepada penduduk bumi bahwa Islam identik dengan terorisme.
Mari bersatu !!!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar