Bulan
mei merupakan bulan yang layak di sebut sebagai bulan pergerakan kaum muda.
Sejarah mencatat kebangkitan nasional dan reformasi pad bulan ini. 20 mei 1908
terlahirlah organisasi bernama Boedhi
Oetomo yang merupakan cikal bakal pergerakan organisasi di bumi Indonesia,
setelah lahirnya ini mulailah bermunculan organisasi lain di seluruh Indonesia
yang mencapai puncaknya pada 28 oktober 1928 yang kita kenal sebagai sumpah
pemuda. Berdasarkan hal inilah presiden Indonesia pertama Ir.Soekarno pada 1948
menetapkan hari lahir boedhi Oetomo sebagai hari kebangkitan nasional. Cita
cita organisasi pada zaman ini yaitu mencapai Indonesia merdeka, Indonesia yang
bebas dalam menentukan nasibnya sendiri, Indonesia yang seluruh rakyatnya sehat
jiwa dan raga. Bangsa Indonesia yang mengalami penjajahan sekian ratus tahun
lamanya menyebabkan keterbelakangan social, krisis kepercayaan diri, dan bangga
terhadap bangsanya sehingga sangat di rasa perlu adanya agenda kebangkitan
nasional.
Pada
zaman berikutnya lahirnya reformasi yang bisa di katakan sebagai kado hari
kebangkitan nasional yang ke 90 tahun, yaitu dengan berakhirnya kekuasaan tiran
bernama Orde baru pada tahun 1998. Orde yang telah memimpin Indonesia selama 32
tahun itu di gawangi oleh soeharto akhirnya lengser oleh pergerakan mahasiswa
seluruh Indonesia, hal ini di tandai dengan pengunduran soeharto pada 21 mei
1998 yang kemudian hari tersebut di catat sebagai hari reformasi. Jika pada
zaman sebelumnya organisasi kepemudaan bertujuan untuk memerdekakan bangsa
Indonesia maka organisasi pada reformasi mempunyai cita cita yang terwujud
dalam enam tuntutan reformasi yaitu : a. adili soeharto dan krooni kroninya, b.
penegasan supremasi hukum, c. penghapusan dwifungsi ABRI, d. pemberantasan KKN,
e. Amandemen UUD 1945 dan f. pemberian otonomi seluas luasnya bagi daerah. Tuntutan
yang sangat relevan guna membangkitan demokrasi di Indonesia yang telah
berpuluh puluh tahun mengalami degradasi oleh kekuasaan tiran orde baru.
Sudah
barang tentu bahwa, hari kebangkitan nasional dan reformasi tidak terjadi dalam
satu hari saja, melainkan sepanjang waktu melalui pengorbanan dan perjuangan
yang patut kita teladani sebagai generasi selanjutnya. Pada masa prakemerdekaan
para aktivis berhadapan langsung dengan bangsa colonial yang bengis dan kejam
akan menghukum siapa saja yang berani melawan pemerintah, sebut saja tiga
serangkai yang mengalami pembuangan ke luar negeri, soekarno mendekam dalam
penjara serta di buang ke daerah terpencil bahkan tak sedikit pula yang menemui
“syahid” demi kemerdekaan bangsa. Sementara saat reformasi perjuangan di mulai
ketika pemerintah yang sudah di pimpin oleh putra bangsa lupa akan amanah yang
di pegangnya, semakin hari semakin mencederai nilai demokrasi bangsa, kita
dapati peristiwa petrus (penembakan misterius), hilangnya para aktivis
pergerakan, semakin jelasnya fungsi ABRI sebagai senjata pemerintah dalam
“mendiamkan” para pengkritik sebagai contoh adalah tragedi semanggi dan
trisakti. Namun, dari kedua zaman tersebut akhirnya sebagai bukti bahwa pemuda
mempunyai andil yang besar bagi negeri Indonesia.
Indonesia
adalah merupakan salah satu Negara yang menganut system demokrasi terbaik di
dunia, dengan adanya kebebasan untuk berserikat dan berkumpul sehingga
memungkinkan hidupnya organisasi – organisasi di Indonesia, Muhammadiyah dan
IMM contohnya. Bahkan bisa di katakana bahwa Muhammadiyah terlahir sebelum
Negara Indonesia itu merdeka dari kekuasaan colonial dan IMM hadir jauh sebelum
Reformasi 98 terjadi. Berbagai keterlibatan Muhammadiyah dan IMM pun tidak bisa
kesampingan dalam mengawal dan membuat kebangkitan nasional dan reformasi
menjadi nyata. Dalam proses mencapai kemerdekaan nasional tokoh tokoh
muhammadiyah mengambil peran yang penting antara lain : Ki Bagus Hadi Kusumo,
Kazman Singodimejo, Kahar muzakir bahkan seorang soekarno pun menyatakan diri
sebagai kader Muhammadiyah. Selain itu, hubungan organisasi Muhammadiyah dan
Boedhi Utomo juga selaras sejalan dalam bergerak mencapai tujuan nasional itu,
sebagai bukti adalah kongres Boedhi Utomo pada 1917 di laksanakan di rumah KH
Ahmad Dahlan selaku ketua Muhammadiyah pertama. Berbicara soal reformasi tentu
akan memuncul kan tokoh utamanya yaitu Amien Rais sesorang yang di juluki
sebagai Lokomotif Reformasi. Amien merupakan ketua muhammadiyah dan seorang
Kader IMM generasi ketiga. Amien yang terkenal dengan kritikan - kritikannya
terhadap soeharto memulai perjuangannya mencapai reformasi sebelum menjadi
ketua muhammadiyah, amien mulai aktif mengkritik lewat tulisan tulisan di media
massa atau buku buku yang di tulis beliau.
Pada
saat ini, perayaan hari kebangkitan nasional selalu di wujudkan dengan upacara
bendera di istana Negara oleh pejabat negara. Sementara reformasi selalu di
jadikan bahan refleksi oleh pergerakan mahasiswa. Apakah hal tersebut akan
Indonesia bangkit dan cita cita reformasi tercapai ?
IMM
selaku wadah pergerakan mahasiswa sudah sepatut nya mengambil peran dalam
kebangkitan nasional dan tercapainya cita cita reformasi. Dengan sebutan
akademisi islam seharusnya IMM berada di garda paling depan dalam kebangkitan
nasional dan mencapai cita cita reformasi. Salah satu cita cita reformasi
adalah pemberatasan KKN dan moral adalah satu hal yang wajib di bangkitkan
secara nasional untuk mencapai hal itu. lunturnya nilai moral luhur bangsa yang
menyebabkan budaya korupsi menjamur di seluruh bumi Indonesia. Indonesia saat
ini sedang di hadapkan pada krisis moral yang kritis, budaya malu mulai hilang
dari kultur manusia Indonesia. Para koruptor dengan santai masih bisa tersenyum
dan melambaikan tangan kepada rakyat.
Hal yang sangat begitu ganjil mengingat mereka adalah penyebab utama
kesengsaraan rakyat. Memang benar bahwa hari ini, kader IMM masih menjaga
dirinya dari korupsi, berbeda dengan organisasi lain yang sudah menyetorkan
daftar nama alumninya yang terjerat kasus korupsi. Namun yang perlu di kritisi
di sini adalah karena minimnya kader IMM yang berdiaspora sehingga kesempatan
untuk ber-korupsi semakin minim juga.
Lalu
peran seperti apa yang bisa di ambil oleh IMM sebagai akademisi Islam ?
Tugas
seorang akademisi adalah mencari kebenaran melalui ilmu pengetahuan. Tentu
untuk menjadi seorang akademisi harus banyak membaca buku, bukan hanya satu
sudut pandang saja tetapi semua sudut pandang. Maka dari itu tugas seorang
akademisi islam adalah mencari kebenaran melalui ilmu pengetahuan dengan tetap
menyertakan nilai nilai islam sehingga menemukan
solusinya. Seorang akademisi adalah seorang yang cerdas sementara seorang yang
islami adalah seorang yang mempunyai moral yang agung. perpaduan ini lah yang
seharusnya menjadi kepribadian kader IMM, dengan paripurnanya kepribadian kader
maka tugas selanjutnya mengamalkan serta menularkan kepribadian tersebut kepada
seluruh masyarakat Indonesia. Sebagai contoh DPP Pemuda Muhammadiyah yang
melakukan aksi nyata dengan mengadakan Madrasah Anti Korupsi di kampus – kampus
di Indonesia. Dengan pemberantasan korupsi maka Negara Indonesia akan mengalami
kebangkitan nasional yang nyata.
Selain
itu, kebangkitan nasional juga harus di maknai dengan kebangkitan harga diri
dan harkat martabat bangsa Indonesia di kancah internasional. Tidak berkuasanya
pemerintah Indonesia dalam melawan korporasi perusahaan asing merupakan tanda bahwa
lemahnya harga diri bangsa. Kekayaan Negara di jual dengan jubah investasi ke
Negara asing, parah nya lagi di samping masuknya investor asing jumlah hutang
luar negeri Indonesia semakin naik pula. Hal ini yang menyebabkan posisi
Indonesia di kancah internasional semakin lemah di tambah fakta bahwa pemasukan
jumlah devisa terbesar di Indonesia adalah TKI di luar negeri. Fakta tersebut
membuat muhammadiyah bergerak bermodal pasal 33 ayat 3 UUD 1945, Muhammadiyah
melakukan judicial review terhadap beberapa UU yang di anggap pesanan
perusahaan asing untuk melancarkan kegiatan usahanya. UU tersebut antara lain
UU tentang MIGAS dan Sumber daya air. Apa yang di lakukan muhammadiyah selaras
dengan cita cita reformasi tentang penegakan supremasi hukum di Indonesia.
Seharusnya hal ini lah yang bisa di lakukan oleh kader IMM selaku Kaum
akademisi Islam Muhammadiyah.
Cita
cita reformasi merupakan jalan pembuka menuju kebangkitan nasional secara utuh,
dengan kebangkitan nasional secara utuh maka akan mengangkat kembali harkat
martabat bangsa Indonesia di dunia internasional. Cita cita reformasi hanya
akan tercapai jika segenap elemen bangsa terlibat di dalannya layaknya proses
sumpah pemuda dan reformasi itu terjadi. Hal ini merupakan tuntutan bagi IMM
memberikan peran serta kontribusinya bagi bangsa Indonesia.
“Menolak
tunduk dan bangkit melawan, karena tunduk adalah pengkhianatan”
